Saturday, June 7, 2014

iklim


TUGAS GEOGRAFI “IKLIM”
1.      Jelaskan pembagian iklim matahari!
2.      Apa yang dimaksud dengan iklim fisis dan berikan contohnya!
3.      Iklim fisis Indonesia adalah laut dan muson, sebutkan masing-masing ciri-cirinya!
4.      Sebutkan ciri-ciri iklim darat dan berikan contoh wilayahnya!
5.      Jelaskan pembagian iklim menurut Junghuhn!
6.      Jelaskan pembagian iklim menurut Koppen!
7.      Menurut Koppen, wilayah Indonesia termasuk ke dalam iklim apa?
8.      Jelaskan pembagian iklim menurut Schmidt-Ferguson!
9.      Data curah hujan di Desa Sukamaju, sebagai berikut
Bln
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Ch
130
135
115
94
80
55
51
50
40
87
99
101
            Tentukan iklim menurut Schmidt-Ferguson!
10.  Jelaskan iklim menurut Oldeman!
11.  Sebutkan faktor perubahan iklim global!
12.  Apa yang dimaksud dengan global warming! Sebutkan faktornya!
13.  Apa yang dimaksud dengan El Nino dan La Nina, jelaskan pengaruhnya di Indonesia!


JAWABAN

1.      Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama.
            Dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah iklim matahari ialah banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori, makin jauh dari khatulistiwa, makin besar sudut datang sinar matahari, sehingga makin sedikit jumlah sinar matahariyang diterima oleh permukaan bumi.
Pembagian daerah iklim matahari didasarkan pada letak lintang adalah sebagai berikut :
a.      Daerah Iklim Tropis : 0 derajat LU-23,5 derajat LU dan 0 derajat LS-23,5 derajat LS
b.      Daerah Iklim Sedang  : 23,5 derajat LU-66,5 derajat Lu dan 23,5 derajat LS-90 derajat LS
c.       Daerah Iklim Dingin  : 66,5 derajat LU-90 derajat LU dan 66,5 derajat LS-90 derajat LS
           


            Pembagian daerah iklim menurut iklim matahari didasarkan 1 teori, bahwa temperatir udara makin rendah jika letaknya makin jauh dari khatulistiwa.Maka dari itu, ada ahli yang menyebut iklim matahari sebagai iklim teoritis.Menurut kenyataanya, temperatur beberapa tempat menyimpang dari teori tersebut.

2.      Iklim Fisisadalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar.
3.      Iklim laut :
a.      Dipengaruhi oleh laut
b.      Curah hujan rata-rata tinggi
c.       Suhu tahunan hampir sama
d.      Banyak awan atau kelembapan udara tinggi
Contoh wilayah : Indonesia, Jepang, Inggris, Filipina
Iklim Muson :
a.      Barat : setelah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan
b.      Timur : setelah tahun berikutnya bertiup angin kering yang menimbulkan musim kemarau.
4.      Iklim darat :
a.      Dipengaruhi oleh luasnya daratan
b.      Curah hujan rendah
c.       Sedikit awan atau kelembapan udara rendah
Contoh : Saudi Arabia, China, Singapura
5.      Empat daerah iklim menurut Junghuhn adalah :
a.      Zona iklim panas
Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0-650 meter dan temperatur antara 26,3°C-22°C
b.      Zona iklim sedang
Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650-1500 meter dan temperatur antara 22°C-17,1°C
c.       Zona iklim sejuk
Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500-2500 meter dan temperatur antara 17,1°C-11,1°C
d.      Zona iklim dingin
Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas 2500 meter dan temperatur kurang dari 11,1°C
6.      a. Iklim Tipe A (Iklim Hujan Tropis)
Wilayah beriklim tipe A memiliki curah hujan tinggi,penguapan tinggi (rata-rata 70 cm3/tahun), dan suhu udara bulananrata-rata di atas 18° C. Curah hujan tahunan lebih dari penguapantahunan, tidak ada musim dingin. Wilayah beriklim tipe A dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut.
1.      Iklim tipe Af memiliki suhu udara panas dan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Di wilayah beriklim tipe A terdapat banyak hutan hujan tropik. Contoh: wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Wilayah beriklim tipe Af memiliki ciri:
 a) hutan sangat lebat dan heterogen (bermacam-macamtanaman);
 b) terdapat banyak tumbuhan panjat; serta
 c) terdapat jenis tumbuhan seperti pakis, palem, dan anggrek.
2.      Iklim tipe Am, memiliki suhu udara panas, musim hujan, dan musim kemarau yang kering. Batas antara musim hujan dan kemarau tegas. Wilayah beriklim tipe Am antara lain terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan. Wilayah beriklim tipe Am memiliki ciri:
                    a) curah hujan tergantung musim;
                    b) jenis tanaman pendek dan homogen; serta
                    c) hutan homogen yang menggugurkan daunnya ketikakemarau.
3.      Iklim tipe Aw, memiliki suhu udara panas, musim hujan, danmusim kemarau yang lebih panjang dibandingkan dengan musim hujan. Wilayah beriklim tipe Aw terdapat di wilayah Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara,Timur, Sulawesi Selatan, Kepulauan Aru, dan Papua bagian selatan.
                    Wilayah beriklim tipe Aw memiliki ciri:
                    a) hutan berbentuk sabana (savana);
                    b) jenis tumbuhan padang rumput dan semak belukar; dan
                    c) pohonnya berjenis rendah.
b. Iklim Tipe B (Iklim Kering)
Ciri Iklim tipe B adalah penguapan tinggi dengan curah hujanrendah (rata-rata 25,5 mm/tahun) sehingga sepanjang tahun penguapan lebih besar daripada curah hujan. Tidak terdapat surplus air.Di wilayah beriklim tipe B tidak terdapat sungai yang permanen. Wilayah beriklim tipe B dibedakan menjadi tipe Bs (iklim stepa) dan tipe Bw (iklim gurun).
c. Iklim Tipe C (Iklim Sedang Hangat)
Iklim tipe C mengalami empat musim, yaitu musim dingin,semi, gugur, dan panas. Suhu udara rata-rata bulan terdingin adalah (–3)°C – (–8)°C. Terdapat paling sedikit satu bulan yang bersuhu udara rata-rata  10° C.
Iklim tipe C dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut.
1)      Iklim tipe Cw, yaitu iklim sedang basah (humid mesothermal)dengan musimdingin yang kering.
2)      Iklim tipe Cs, yaitu iklim sedang basah dengan musim panasyang kering.
3)      Iklim tipe Cf, yaitu iklim sedang basah dengan hujan dalam semua bulan.
d. Iklim Tipe D (Iklim Salju Dingin)
Iklim tipe D merupakan iklim hutan salju dengan suhu udararata-rata bulan terdingin < –3° C dan suhu udara rata-rata bulan terpanas > 10° C. Iklim tipe D dibedakan menjadi dua:
1)   Iklim tipe Df, yaitu iklim hutan salju dingin dengan semua bulan lembap.
2)   Wilayah beriklim tipe Dw, yaitu iklim hutan salju dingin dengan musim dingin yang kering.
e.      Iklim Tipe E (Iklim Kutub)
Wilayah beriklim tipe E mempunyai ciri tidak mengenalmusim panas, terdapat salju abadi dan padang lumut. Suhu udara tidak pernah melebihi 10° C. Wilayah beriklim tipe E dibedakan atas tipe Et (iklim tundra) dan tipe Ef (iklim kutub dengan salju abadi). Iklim tipe E terdapat di daerah Arktik dan Antartika.
7.      Iklim tipe A atau iklim hujan tropis karena wilayah beriklim tipe A memiliki curah hujan tinggi,penguapan tinggi (rata-rata 70 cm3/tahun), dan suhu udara bulananrata-rata di atas 18° C. Curah hujan tahunan lebih dari penguapantahunan, tidak ada musim dingin.
8.      Schmidt–Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah. Suatu bulan disebut bulan kering, jika dalam satu bulan terjadi curah hujan kurang dari 60 mm. Disebut bulan basah, jika dalam satu bulan curah hujannya lebih dari 100 mm.Iklim Schmidt dan Ferguson sering disebut juga Q model karena didasarkan atas nilai Q. Nilai Q merupakan perbandingan jumlah rata-rata bulan kering dengan jumlah rata-rata bulan basah.
9.      Q = 𝛴 bulan kering  X 100%
𝛴bulan basah
=  4    X 100% = 100%
     4
Jadi iklim tipe E
10.  Iklim menurut Oldeman menggunakan dasar yang samadengan penentuan iklim menurut Schmidt-Ferguson, yaitu unsur curah hujan. Bulan basah dan bulan kering dikaitkan dengan kegiatan pertanian di daerah tertentu sehingga penggolongan iklimnya disebut juga zona agroklimat. Misalnya, jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah. Sedang untuk membudidayakan palawija, jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan. Selain itu, musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk membudidayakan padi sawah selama satu musim.Dalam metode ini, dasar penentuan bulan basah, bulan lembap, dan bulan kering sebagai berikut.
a. Bulan basah, apabila curah hujannya > 200 mm.
b. Bulan lembap, apabila curah hujannya 100–200 mm.
c. Bulan kering, apabila curah hujannya < 100 mm.
13. El Nino Pada pola cuaca yang normal, angin timur di Samudra Pasifik bertiup ke barat dan mendorong air laut hangat ke permukaan. Akibatnya, air laut di bagian barat samudra lebih hangat 2° C dan lebih tinggi 40 cm. Di bagian timur samudra, air laut dingin menggantikan air laut hangat. Keadaan ini menyebabkan udara lembap hangat naik di bagian barat dengan membawa uap air dan menimbulkan hujan.Sedang udara di bagian timur yang kering dan dingin turun dan bertiup di pantai Amerika selatan.Sedangkan, Sifat dari La Nina berlawanan dengan El Nino. La Nina terjadi apabilaarus udara dan arus air laut saling memperkuat sehingga angin pasatbertiup dengan kencang. Angin pasat yang bertiup kencang menyebabkan air laut hangat mengalir ke arah barat.Akibatnya, wilayah barat, yaitu wilayah bagian Asia, Australia, dan Afrika mengalami musim hujan sangat lebat.Sebaliknya, wilayah Amerika Selatan mengalami kekeringan hebat.


No comments:

Post a Comment