TUGAS GEOGRAFI “IKLIM”
1. Jelaskan pembagian iklim
matahari!
2. Apa yang dimaksud dengan
iklim fisis dan berikan contohnya!
3. Iklim fisis Indonesia
adalah laut dan muson, sebutkan masing-masing ciri-cirinya!
4. Sebutkan ciri-ciri iklim
darat dan berikan contoh wilayahnya!
5. Jelaskan pembagian iklim
menurut Junghuhn!
6. Jelaskan pembagian iklim
menurut Koppen!
7. Menurut Koppen, wilayah
Indonesia termasuk ke dalam iklim apa?
8. Jelaskan pembagian iklim
menurut Schmidt-Ferguson!
9. Data curah hujan di Desa
Sukamaju, sebagai berikut
Bln
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
Ch
|
130
|
135
|
115
|
94
|
80
|
55
|
51
|
50
|
40
|
87
|
99
|
101
|
Tentukan
iklim menurut Schmidt-Ferguson!
10. Jelaskan iklim menurut Oldeman!
11. Sebutkan faktor perubahan iklim global!
12. Apa yang dimaksud dengan global warming!
Sebutkan faktornya!
13. Apa yang dimaksud dengan El Nino dan La
Nina, jelaskan pengaruhnya di Indonesia!
JAWABAN
1. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada
suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama.
Dasar perhitungan untuk mengadakan
pembagian daerah iklim matahari ialah banyaknya sinar matahari yang diterima
oleh permukaan bumi. Menurut teori, makin jauh dari khatulistiwa, makin besar
sudut datang sinar matahari, sehingga makin sedikit jumlah sinar matahariyang
diterima oleh permukaan bumi.
Pembagian
daerah iklim matahari didasarkan pada letak lintang adalah sebagai berikut :
a. Daerah
Iklim Tropis : 0 derajat LU-23,5 derajat LU dan 0 derajat LS-23,5 derajat LS
b. Daerah
Iklim Sedang : 23,5 derajat LU-66,5 derajat Lu dan 23,5 derajat LS-90
derajat LS
c. Daerah
Iklim Dingin : 66,5 derajat LU-90 derajat LU dan 66,5 derajat LS-90
derajat LS
Pembagian daerah iklim menurut iklim
matahari didasarkan 1 teori, bahwa temperatir udara makin rendah jika letaknya
makin jauh dari khatulistiwa.Maka dari itu, ada ahli yang menyebut iklim
matahari sebagai iklim teoritis.Menurut kenyataanya, temperatur beberapa tempat
menyimpang dari teori tersebut.
2. Iklim
Fisisadalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar.
3.
Iklim
laut :
a.
Dipengaruhi
oleh laut
b.
Curah
hujan rata-rata tinggi
c.
Suhu
tahunan hampir sama
d.
Banyak
awan atau kelembapan udara tinggi
Contoh wilayah : Indonesia, Jepang,
Inggris, Filipina
Iklim Muson :
a.
Barat
: setelah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan
b.
Timur
: setelah tahun berikutnya bertiup angin kering yang menimbulkan musim kemarau.
4.
Iklim
darat :
a.
Dipengaruhi
oleh luasnya daratan
b.
Curah
hujan rendah
c.
Sedikit
awan atau kelembapan udara rendah
5.
Empat
daerah iklim menurut Junghuhn adalah :
a.
Zona
iklim panas
Zona iklim panas terletak pada daerah
dengan ketinggian antara 0-650 meter dan temperatur antara 26,3°C-22°C
b.
Zona
iklim sedang
Zona iklim sedang terletak pada daerah
dengan ketinggian antara 650-1500 meter dan temperatur antara 22°C-17,1°C
c.
Zona
iklim sejuk
Zona iklim sejuk terletak pada daerah
dengan ketinggian antara 1500-2500 meter dan temperatur antara 17,1°C-11,1°C
d.
Zona
iklim dingin
Zona iklim dingin terletak pada daerah
dengan ketinggian di atas 2500 meter dan temperatur kurang dari 11,1°C
6. a. Iklim Tipe A (Iklim Hujan Tropis)
Wilayah beriklim tipe A memiliki curah hujan tinggi,penguapan tinggi
(rata-rata 70 cm3/tahun), dan suhu udara bulananrata-rata di atas 18° C. Curah
hujan tahunan lebih dari penguapantahunan, tidak ada musim dingin. Wilayah
beriklim tipe A dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut.
1. Iklim tipe Af memiliki suhu udara panas dan curah hujan tinggi
sepanjang tahun. Di wilayah beriklim tipe A terdapat banyak hutan hujan tropik.
Contoh: wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Wilayah beriklim tipe Af
memiliki ciri:
a) hutan sangat lebat dan heterogen (bermacam-macamtanaman);
b) terdapat banyak tumbuhan panjat; serta
c) terdapat jenis tumbuhan seperti pakis,
palem, dan anggrek.
2.
Iklim tipe Am, memiliki suhu
udara panas, musim hujan, dan musim kemarau yang kering. Batas antara musim
hujan dan kemarau tegas. Wilayah beriklim tipe Am antara lain terdapat di Jawa
Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan. Wilayah
beriklim tipe Am memiliki ciri:
a)
curah hujan tergantung musim;
b)
jenis tanaman pendek dan homogen; serta
c)
hutan homogen yang menggugurkan daunnya ketikakemarau.
3. Iklim tipe Aw, memiliki suhu udara panas, musim hujan, danmusim
kemarau yang lebih panjang dibandingkan dengan musim hujan. Wilayah beriklim
tipe Aw terdapat di wilayah Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara,Timur, Sulawesi Selatan, Kepulauan Aru, dan Papua bagian selatan.
Wilayah beriklim tipe Aw memiliki ciri:
a)
hutan berbentuk sabana (savana);
b) jenis tumbuhan padang rumput
dan semak belukar; dan
c)
pohonnya berjenis rendah.
b. Iklim Tipe B (Iklim
Kering)
Ciri
Iklim tipe B adalah penguapan tinggi dengan curah hujanrendah (rata-rata 25,5
mm/tahun) sehingga sepanjang tahun penguapan lebih besar daripada curah hujan.
Tidak terdapat surplus air.Di wilayah beriklim tipe B tidak terdapat sungai
yang permanen. Wilayah beriklim tipe B dibedakan menjadi tipe Bs (iklim stepa)
dan tipe Bw (iklim gurun).
c. Iklim Tipe C (Iklim
Sedang Hangat)
Iklim
tipe C mengalami empat musim, yaitu musim dingin,semi, gugur, dan panas. Suhu
udara rata-rata bulan terdingin adalah (–3)°C – (–8)°C. Terdapat paling sedikit
satu bulan yang bersuhu udara rata-rata
10° C.
Iklim tipe C dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut.
1) Iklim tipe Cw, yaitu iklim sedang basah (humid
mesothermal)dengan musimdingin yang kering.
2)
Iklim tipe Cs, yaitu iklim
sedang basah dengan musim panasyang kering.
3) Iklim tipe Cf, yaitu iklim sedang basah dengan hujan dalam semua
bulan.
d. Iklim Tipe D (Iklim Salju
Dingin)
Iklim
tipe D merupakan iklim hutan salju dengan suhu udararata-rata bulan terdingin
< –3° C dan suhu udara rata-rata bulan terpanas > 10° C. Iklim tipe D
dibedakan menjadi dua:
1)
Iklim tipe Df, yaitu iklim
hutan salju dingin dengan semua bulan lembap.
2) Wilayah beriklim tipe Dw, yaitu iklim hutan salju dingin dengan
musim dingin yang kering.
e. Iklim Tipe E (Iklim Kutub)
Wilayah beriklim tipe E mempunyai ciri tidak mengenalmusim
panas, terdapat salju abadi dan padang lumut. Suhu udara tidak pernah melebihi
10° C. Wilayah beriklim tipe E dibedakan atas tipe Et (iklim tundra) dan tipe
Ef (iklim kutub dengan salju abadi). Iklim tipe E terdapat di daerah Arktik dan
Antartika.
7. Iklim tipe A atau iklim hujan tropis karena wilayah beriklim
tipe A memiliki curah hujan tinggi,penguapan tinggi (rata-rata 70 cm3/tahun),
dan suhu udara bulananrata-rata di atas 18° C. Curah hujan tahunan lebih dari
penguapantahunan, tidak ada musim dingin.
8. Schmidt–Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah
rata-rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah. Suatu bulan disebut
bulan kering, jika dalam satu bulan terjadi curah hujan kurang dari 60 mm.
Disebut bulan basah, jika dalam satu bulan curah hujannya lebih dari 100
mm.Iklim Schmidt dan Ferguson sering disebut juga Q model karena didasarkan
atas nilai Q. Nilai Q merupakan perbandingan jumlah rata-rata bulan kering
dengan jumlah rata-rata bulan basah.
9. Q = 𝛴 bulan kering X 100%
𝛴bulan basah
= 4 X 100% = 100%
4
Jadi iklim tipe E
10. Iklim menurut Oldeman menggunakan dasar yang samadengan
penentuan iklim menurut Schmidt-Ferguson, yaitu unsur curah hujan. Bulan basah
dan bulan kering dikaitkan dengan kegiatan pertanian di daerah tertentu sehingga
penggolongan iklimnya disebut juga zona agroklimat. Misalnya, jumlah curah
hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup untuk membudidayakan padi
sawah. Sedang untuk membudidayakan palawija, jumlah curah hujan minimal yang
diperlukan adalah 100 mm tiap bulan. Selain itu, musim hujan selama 5 bulan
dianggap cukup untuk membudidayakan padi sawah selama satu musim.Dalam metode
ini, dasar penentuan bulan basah, bulan lembap, dan bulan kering sebagai
berikut.
a. Bulan basah, apabila curah hujannya > 200
mm.
b. Bulan lembap, apabila curah hujannya 100–200
mm.
c. Bulan kering, apabila curah hujannya < 100
mm.
13. El
Nino Pada pola cuaca yang normal, angin timur di Samudra Pasifik bertiup ke
barat dan mendorong air laut hangat ke permukaan. Akibatnya, air laut di bagian
barat samudra lebih hangat 2° C dan lebih tinggi 40 cm. Di bagian timur
samudra, air laut dingin menggantikan air laut hangat. Keadaan ini menyebabkan
udara lembap hangat naik di bagian barat dengan membawa uap air dan menimbulkan
hujan.Sedang udara di bagian timur yang kering dan dingin turun dan bertiup di
pantai Amerika selatan.Sedangkan, Sifat dari La Nina berlawanan dengan El Nino.
La Nina terjadi apabilaarus udara dan arus air laut saling memperkuat sehingga
angin pasatbertiup dengan kencang. Angin pasat yang bertiup kencang menyebabkan
air laut hangat mengalir ke arah barat.Akibatnya, wilayah barat, yaitu wilayah
bagian Asia, Australia, dan Afrika mengalami musim hujan sangat
lebat.Sebaliknya, wilayah Amerika Selatan mengalami kekeringan hebat.
No comments:
Post a Comment